Adsense

Monday 23 February 2015

Masa Ketika SMP I

dahulu ketika sebelum saya masuk SMP di hadapkan pilihan untuk masuk sekolah mana yang nanti akan di tempatinya.
jauh sebelum Ujian Nasional SD saya dengan mantap mau masuk SMP MTA dengan iming-iming yang menarik dari ayah tapi saya sendiri tidak jadi sekolah di sana.


SMP MTA adalah salah satu sekolah yang menawarkan sistem boarding school bagi murid-murid. dan jadi saya harus jauh dari orang tua, rasanyamau nangis bila sudah demikian.

bahkan dahulu sebelum itu juga mau masuk MTsN karanganyar tapi juga tidak jadi-jadi ya. dengan alasan tidak terlalu pasti dalam benak saya ketika itu.

di sekolah MI dulu sekolah dasar sebelum melanjutkan ke jenjang SMP ketika itu juga ada reklame dan pamflet-pamflet/brosur-brosur tentang sekolah MTsn Gondangrejo Filial Ngadiluwih Matesih dengan biaya yang murah dan hemat kantong.  biaya SPPnya sekitar Rp 10.000 pasti itu sangat murah di bandingkan dengan sekolah-sekolah lain.

dengan alasan ini akhirnya saya sekolah di sini dengan perasaan terombang ambing dalam kegalauan dan kebingungan yang berat.

di sini saya sempat mau pindah sekolah karena teman-teman baru yang tidak begitu baik, begitu menyenangkan, atau bersahabat mereka cenderung seperti mengintimidasi saya dengan celaan kotor ketika itu.

saya memang orangnya penakut, pendiam, tidak banyak bicara, minder, atau sikap-sikap yang menunjukkan tidak mau memberontak kepada mereka.

di SMP saya masih termasuk salah stu orang manja yang mudah menangis, tersinggung dan masih sangat labil. saya oleh mereka dijuluki dengan nama "pentium I" oleh mereka jadi saya tahan agar tidak marah sebenarnya saya marah bila di capkan demikian oleh teman-teman yang kurang kerjaan itu.

di sini saya melihat teman-teman dari angkatan saya dan kakak kelas tingkat saya merokok secara sembunyi-bunyi di aula belakang sekolah, tapi saya berusaha untuk tidak ikut-ikutan mereka dalam hal pergaulan di dunia merokok.

sekolah pulang pergi naik kendaraan umum dan ketika itu ongkos untuk naik bis ketika itu harga BBM solar masih setara Rp. 4000-4500 sehingga saya membayarnya Rp.500 uang jajan Rp. 1000 oleh ibu di beri uang Rp.3000 dan Rp.1000 di simpan untuk di celengi dalam tabungan sederhana.


cukup dulu ya ceritanya semoga menghibur

7 comments:

  1. saya juga waktu SMP pendiem dan hanya punya sedikit teman tapi setelah gede sih, mereka masih nanyain kabar saya :D

    terus sekarang kamu masih pendiam?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Illajah Doank : yah hampir sama banget ceritanya. terkadang begitu dengan saya. pilih-pilih teman gituloh biar jadi orang baik hehehe...

      Delete
    2. Ohiya lupa.. ya masih sama anak tetangga dan terutama orang cewek. saya berusaha untuk menahan pandangan agar tak mengarah limbah hina hehehe

      Delete
  2. Hello Pentium 1...walah jangan nangis ya. Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Een Endahyuanah : taukan maksud Pentium 1 di sini? saya di cap orang yang paling lambat dari temen lainnya hehehe.. temenlain dapet predikat Pentium 4 tapi aku? h huaaaaaa...... mau nangis dehkalau di gituin wkwkwk..

      Delete
  3. Replies
    1. Jogjaready.com : celengan udah habis buat keperluanyang di rasa sangat perlu dan harus nabung lagi yayaya.. hhahaha.

      dan terkadang papi dan mami selalu ngambil uangku di celengan itu huhuhu...

      Delete

Bagi yang sudah merasa membaca postingan, Silakan berkomentar karena komentar adalah bentuk menghargai, menghormati karya orang lain.

Terima kasih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...